Seri-TD ✒#15: Marwah Daud Ibrahim
| Supra-rasional, rasio plus |
Kata TransDimensi sendiri terinspirasi dari tulisan dua tokoh. Pertama tulisan Bung *Arman Oemar Saleh (AOS)* yang banyak membahas tentang *sains dan spiritualitas* di group dan di blog beliau. Ketika pristiwa menggemparkan terjadi, ada tulisan di Group Bung AOS yang membahas tentang 11 dimensi dan teori string.
Lihat:
https://transdimensi-marwah.blogspot.com/2018/07/dimensi-ke-11-menembus-alam-semesta_16.html?m=0
Kedua, tulisan dari Bung *Safari ANS* yang banyak membahas harta Amanah. Saya kenal beliau ketika saya masih di DPR-RI dan beliau sebagai wartawan LaTiVi. Tapi kemudian beberapa tahun terakhir beliau fokus menelusuri kebenaran HAS (Harta Amanah Sukarno dan HAD (Harta Amanah Dinasti). Bahkan beliau sampai ke Hongkong, Swiss, dan ke Amerika Serikat serta menemui tokoh Nusantara yang bisa behubungan dengan dimensi lain. Beliau banyak menulis tentang harta Amanah dan mengambil S-3 tentang "Komunikasi TransDimensi" di Unpad.
Lihat:
http://transdimensi-marwah.blogspot.com/2017/06/harta-amanah-soekarno-gunakan-komputer.html?m=0
Ilmu Allah yang dianugrahkan kpd Mas Kanjeng (MK) memang di luar nalar orang biasa. Kemampuan menghadirkan uang rupiah dan asing dalam bentuk lembaran, brut, atau berpeti-peti, dari tidak ada menjadi ada, sulit dipercaya, tapi terjadi. Kemampuan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, dari dimensi satu ke dimensi lain atau bahasa sainsnya *Teleportasi,* sulit dinalar, tapi nyata.
Pristiwa ini berulang kali kami saksikan bersama puluhan, ratusan bahkan ribuan santri yang ikut istighosyah.
Ketika menjelaskan tentang fenomena MK ini saya memakai kata proses *TransDimensi.*
Kosakata "gaib" sudah mendapatkan konotasi demikian negatif, seolah-olah sesuatu yang buruk. Sesuatu yang irrational. Sesuatu yang di luar nalar dan logika. Padahal kata "gaib" berulang disebut dalam kitab suci Al Qur'an.
Apa yang kita tidak tahu atau tidak mengerti sejatinya adalah peristiwa "gaib" (meminjam istilah Pak *Agus Mustofa).* Tapi bisa jadi apa yang saat ini masih rahasia atau gaib, tapi ilmu tentangnya bisa tersingkap di waktu yad.
Misalnya saja, bagi orang yang hidup 500 tahun lalu, mengirim pesan suara, tulisan, gambar dari jarak jauh adalah mustahil. Melihat kejadian dari jarak jauh adalah "tidak mungkin." Sekarang dgn teknologi informasi, kita bisa terhubung dengan siapa-siapa saja dan di mana saja. Ratusan juta orang di seluruh belahan bumi bisa serentak menonton pertandingan bola yang sedang berlangsung di Russia . Ketika TV dan internet belum ditemukan, saat gelombang elektromagnetik belum diketahui ini adalah fenomena *gaib*. Kita pasti dianggap gila jika berani membicarakannya.
Boleh jadi pristiwa TransDimensi yang kami alami dan saksikan di Wangkal, saat ini masih dianggap gaib, dinilai irrational, tapi suatu saat bisa dijelaskan oleh saintis melalui penelitian dan ilham dari Allah SWT.
Boleh jadi penjelasan Bung Safari ANS bahwa Nusantara ini kaya raya dengan Harta Amanah Dinasti (Kerajaan Nusantara) dan Harta Amanah Sukarno, yang oleh masyarakat International diyakini kebenarannya tapi di Indonesia justru sering di olok-olok dan disepelekan, akan terbukti dan mewujud.
Memang fenomena gaib dan TransDimensi ini sulit dinalar. Tapi Bagi kami, ini bukanlah sesuatu yang irrational tapi sejatinya adalah *suprarasional,* kata Pak Amaludin, dari Jabar.
Inilah yang menyebabkan kami, di tengah guncangan, tetap tegar untuk melanjutkan perjalanan. Dan melalui WaG *TransDimensi* kami mengajak Sahabat untuk berjalan bersama merumuskan impian Nusantara Jaya, atau setidaknya ikut memantau perjalanan kami, agar tetap di Jalan yang lurus. Jalan yang diberikan nikmat bukan yang dimurkai dan tersesat. Jalan cahaya untuk jadikan Indonesia Mercusuar Dunia.
AAMIIN YRA. (Bersambung)
Sabtu, 21 Juli 2018/8 Dzulkaidah 1439 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar