Sabtu, 21 Juli 2018

SUPRA-RASIONAL

(Refleksi 100 Hari WaG TransDimensi)

Seri-TD ✒#15: Marwah Daud Ibrahim

Supra-rasional, rasio plus
Kata *TransDimensi* yang jadi nama untuk group ini,  pertama kali saya pakai ketika tampil di ILC untuk menjelaskan fenomena yang kami saksikan dan  alami  di Wangkal.

Kata TransDimensi sendiri terinspirasi dari tulisan dua tokoh. Pertama tulisan Bung *Arman Oemar Saleh (AOS)* yang banyak membahas tentang *sains dan spiritualitas* di group dan di blog beliau.  Ketika pristiwa menggemparkan terjadi, ada tulisan  di Group Bung AOS yang membahas tentang 11 dimensi dan teori string.
Lihat:
https://transdimensi-marwah.blogspot.com/2018/07/dimensi-ke-11-menembus-alam-semesta_16.html?m=0

Kedua,  tulisan dari Bung *Safari ANS* yang banyak membahas harta Amanah. Saya kenal  beliau ketika saya masih di DPR-RI dan beliau sebagai wartawan LaTiVi. Tapi kemudian beberapa tahun  terakhir beliau fokus menelusuri kebenaran HAS (Harta Amanah Sukarno dan HAD (Harta Amanah  Dinasti). Bahkan beliau sampai  ke Hongkong,  Swiss, dan ke Amerika Serikat serta menemui tokoh Nusantara yang bisa behubungan dengan dimensi lain. Beliau banyak menulis   tentang harta Amanah dan   mengambil S-3 tentang "Komunikasi TransDimensi" di Unpad.
Lihat:
http://transdimensi-marwah.blogspot.com/2017/06/harta-amanah-soekarno-gunakan-komputer.html?m=0

Ilmu Allah yang dianugrahkan kpd Mas Kanjeng (MK) memang di luar nalar orang biasa. Kemampuan menghadirkan uang rupiah dan asing dalam bentuk lembaran,  brut, atau berpeti-peti, dari tidak ada menjadi ada, sulit dipercaya, tapi terjadi. Kemampuan memindahkan barang   dari satu tempat ke tempat lain,  dari  dimensi  satu ke  dimensi lain atau bahasa sainsnya  *Teleportasi,* sulit  dinalar,  tapi nyata.

Pristiwa ini berulang kali kami saksikan bersama puluhan,  ratusan bahkan ribuan santri yang ikut istighosyah.
Ketika menjelaskan tentang fenomena  MK ini saya memakai kata  proses *TransDimensi.*

Kosakata "gaib" sudah mendapatkan konotasi demikian negatif,  seolah-olah sesuatu yang buruk.  Sesuatu yang irrational. Sesuatu yang di luar nalar dan logika. Padahal kata "gaib"  berulang disebut dalam kitab suci Al Qur'an.

Apa yang kita tidak tahu atau tidak mengerti sejatinya adalah peristiwa "gaib"   (meminjam istilah Pak *Agus Mustofa).*  Tapi bisa jadi apa yang saat ini masih rahasia atau gaib,  tapi ilmu tentangnya bisa tersingkap di  waktu yad.

Misalnya saja, bagi orang  yang hidup 500 tahun lalu, mengirim pesan suara,  tulisan,  gambar dari jarak  jauh  adalah mustahil. Melihat kejadian dari jarak jauh adalah "tidak  mungkin." Sekarang dgn teknologi informasi,  kita bisa terhubung dengan siapa-siapa saja  dan di mana saja.  Ratusan juta orang di seluruh belahan bumi bisa serentak menonton pertandingan bola  yang sedang berlangsung di  Russia . Ketika TV dan internet belum ditemukan,  saat gelombang elektromagnetik  belum diketahui ini adalah fenomena *gaib*. Kita pasti  dianggap gila jika berani membicarakannya.

Boleh jadi pristiwa  TransDimensi yang kami alami dan saksikan di Wangkal, saat ini  masih dianggap gaib, dinilai irrational, tapi  suatu saat  bisa dijelaskan oleh  saintis melalui penelitian dan ilham dari Allah SWT.

Boleh jadi  penjelasan Bung Safari ANS bahwa Nusantara ini kaya raya dengan  Harta Amanah Dinasti (Kerajaan Nusantara) dan Harta Amanah Sukarno,  yang oleh masyarakat International  diyakini kebenarannya tapi  di Indonesia  justru sering di olok-olok dan disepelekan,  akan  terbukti dan mewujud.

Memang  fenomena  gaib dan  TransDimensi  ini sulit dinalar. Tapi Bagi kami, ini bukanlah sesuatu yang irrational tapi sejatinya adalah *suprarasional,* kata Pak Amaludin, dari Jabar.

Inilah yang menyebabkan kami,  di tengah guncangan,  tetap tegar untuk melanjutkan perjalanan. Dan melalui WaG *TransDimensi* kami mengajak Sahabat untuk berjalan  bersama merumuskan impian Nusantara Jaya,  atau setidaknya ikut memantau perjalanan  kami,  agar tetap di Jalan yang lurus.  Jalan  yang diberikan nikmat  bukan yang dimurkai dan tersesat. Jalan cahaya untuk jadikan  Indonesia Mercusuar Dunia.
AAMIIN YRA.  (Bersambung)
Sabtu, 21 Juli 2018/8 Dzulkaidah 1439 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar