Senin, 30 Juli 2018

Michio Kaku percaya pada Tuhan, jika bukan Tuhan itu

TransDimensi
#Saintis&Spiritualitas


15 Februari 2018
 oleh ROBBY BERMAN

(AFP)

Co-founder teori string field dan fisikawan  Michio Kaku membuat gelombang tahun lalu - atau setidaknya tampaknya - ketika dilaporkan bahwa dia telah membuktikan keberadaan Tuhan. The Geophilosophical Association of Anthropological and Cultural Studiesmengutip Kaku yang mengatakan, "Saya telah menyimpulkan bahwa kita berada di dunia yang dibuat oleh aturan yang dibuat oleh intelijen. Bagi saya, jelas bahwa kita ada dalam rencana yang diatur oleh aturan yang dibuat, dibentuk oleh kecerdasan universal dan tidak secara kebetulan. "

Bereaksi terhadap komentar publik itu, Kaku berkata : "Itu salah satu kelemahan berada di ruang publik: Kadang-kadang Anda salah dikutip. Sudut pandang saya sendiri adalah bahwa Anda tidak dapat membuktikan atau menyangkal keberadaan Tuhan."

"Ilmu pengetahuan didasarkan pada apa yang dapat diuji, direproduksi, dan dipalsukan," kata Kaku. "Itu namanya 'sains'. Namun, ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diuji, tidak dapat direproduksi, dan tidak dapat dipalsukan. Dan itu akan mencakup keberadaan Tuhan. " Dia mencatat bahwa membedakan apakah Anda hidup dalam konsep Matriks- gaya atau tidak akan menjadi masalah 'non-falsifiable' lainnya.

 ( David Becker )


Bagian dari masalah, tentu saja, adalah bahwa "Tuhan" memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda, dan dalam membahasnya, ada kemungkinan untuk menjadi kebingungan. Namun orang percaya terus bertanya kepada para ilmuwan pertanyaan ini, mungkin mencari konfirmasi ilmiah untuk iman mereka. Mereka ingin tahu apakah Kaku seorang ateis, tetapi ketika kita tidak bisa setuju tentang apa itu Tuhan, "ateis" memiliki arti yang lebih sedikit.

Dalam kejadian apa pun, ketika ditanya tentang Tuhan, Kaku kemungkinan akan mengutip saran Einstein bahwa ada dua jenis tuhan: “Satu tuhan adalah tuhan pribadi, tuhan yang kamu doakan, tuhan yang menghajar orang Filistin, dewa yang berjalan di air. Itu dewa pertama. Tapi ada dewa lain, dan itulah dewa Spinoza. Itulah dewa kecantikan, harmoni, kesederhanaan. ”

Itu adalah "Dewa" kedua yang menjadi tujuan Kaku. Dia mengatakan teknologi inovasi hari ini bahwa alam semesta bisa saja acak, tetapi sebaliknya “Alam semesta kita kaya; itu indah, elegan. ”

Dia terjebak oleh apa yang dilihatnya sebagai kesederhanaannya yang indah, menunjukkan bahwa semua hukum fisika bisa muat pada selembar kertas, dan, “Bahkan, apa yang saya lakukan untuk hidup adalah mencoba untuk mendapatkan selembar kertas itu. dan meringkasnya menjadi persamaan sepanjang satu inci. ”Dia menegaskan bahwa dengan teori medan string, dia memiliki penjelasan satu inci tentang segalanya, tetapi dengan perkembangan baru dalam teori membran, dia membutuhkan sedikit lebih banyak ruang. Untuk sekarang.

Teori Dark Forest: Alasan mengerikan kami belum menemukan alien

Namun, Kaku mengatakan, ini akanterjadi. Fisika adalah kebalikan dari sebagian besar bidang studi lain, ia mengatakan: Dengan setiap kemajuan baru itu menjadi lebih sederhana, dan dalam hal itu terletak rasa takjubnya. “Jadi, itulah Dewa Einstein. Dewa keindahan, [gagasan] yang mengatakan bahwa alam semesta lebih sederhana, semakin kita mempelajarinya. ”

Kaku menceritakan:

"Ketika para ilmuwan menggunakan kata Tuhan, mereka biasanya berarti Dewa Ketertiban. Sebagai contoh, salah satu wahyu yang paling penting dalam masa kecil Einstein terjadi ketika dia membaca buku pertamanya tentang sains. Dia segera menyadari bahwa sebagian besar dari apa yang dia telah mengajarkan tentang agama tidak mungkin benar. Sepanjang karirnya, bagaimanapun, ia berpegang teguh pada keyakinan bahwa Orde Surgawi yang misterius ada di alam semesta. "

Jenis Tuhan yang lain itu jelas memiliki daya tarik yang kurang bagi Kaku, seperti yang umumnya berlaku untuk fisikawan dan ilmuwan lain, termasuk Neil DeGrasse Tyson , yang mengatakan bahwa orang percaya dia berbicara untuk mengatakan kepadanya bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan baik, tetapi ketika dia melihat "Semua cara Bumi ingin membunuh kita," dia hanya tidak melihat bagaimana keduanya bisa benar.

Jadi ketika Kaku menegaskan bahwa tujuan dari teori medan string adalah untuk “membaca pikiran Tuhan,” penting untuk diingat bahwa dia berbicara tentang God of Order Einstein. Untuk “membaca pikiran Tuhan” adalah menemukan persamaan (satu inci) yang menjelaskan segalanya di dalam kosmos. Mengingat permainan lompatan berlanjut antara matematika dan fisika, dan bahwa lompatan terbaru adalah teori string fisika, yang membutuhkan jenis matematika baru, Kaku dengan nakal menunjukkan bahwa solusi pamungkas untuk perpecahan antara fisikawan dan matematikawan bisa menjadi bahwa Tuhan adalah seorang matematikawan. Dan, katanya, pikiran Tuhan - penjelasan Ketertiban - dapat berubah menjadi "musik kosmik" string field theory, resonansi string melalui hyperspace 11-dimensi.

https://bigthink.com/robby-berman/michio-kaku-believes-in-god-if-not-that-god



Gantikan Dolar AS, Rusia Timbun Ribuan Ton Emas

TransDimensi
#CadanganEmas
#BankSentralRusia



Reporter: Non Koresponden
Editor: Eka Yudha Saputra
29 Juli 2018 20:00 WIB
6329

Gudang emas Rusia di Bank Sentral [Twitter Komsomolskaya Pravda/@Pravdiva_pravda]


TEMPO.CO, Jakarta - Per Juni, bank sentral Rusia melaporkan bahwa Rusia mengirim 106 ton emas untuk melengkapi hampir 2.000 ton cadangan emas dalam enam bulan pertama 2018. Cadangan emas ini untuk mengganti kepemilikan obligasi Amerika Serikat.


Dilansir dari Sputniknews, Ahad, 29 Juli 2018, cadangan emas Rusia naik menjadi 1.944 ton pada Juni 2018, setelah 500 ton cadangan emas dalam waktu sepuluh tahun lalu. Kepemilikan emas ini lebih dari 17 persen total cadangan devisa Rusia, sebagian ditopang oleh pembebanan US$ 77 miliar atau sekitar Rp 1.110 triliun obligasi, dolar Amerika, dan surat utang jangka pendek AS selama enam bulan terakhir.

Dalam beberapa tahun terakhir, bank-bank sentral dari sejumlah negara telah menolak praktik yang sudah lama diterima untuk menyimpan emas mereka di luar negeri. Baru-baru ini, bank sentral Turki mulai menarik emasnya dari Federal Reserve AS dan mengirimnya kembali ke Turki.

Gudang emas Rusia di Bank Sentral [Twitter Komsomolskaya Pravda/@Pravdiva_pravda]


Sebelum Turki, Belanda, Jerman, Austria, dan Venezuela melakukan langkah serupa, memulangkan semua atau sebagian dari cadangan emas mereka dari New York atau bank sentral Barat lainnya. Hungaria dan Belgia juga telah mempertimbangkan membawa pulang emas mereka untuk diamankan.

Operasi repatriasi emas saat ini belum mengalami kendala. Namun pada 2013, ketika Jerman memulai melakukan proses repatriasi emasnya dari Amerika, hanya mendapat lima ton dari sekitar 300 ton emas Jerman yang dibawa pulang tahun itu, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa Amerika menahan prosesnya.

Ketika bank sentral Belanda meluncurkan program repatriasi, mereka melakukannya dengan diam-diam, mengambil kepemilikan emas 122,5 ton pada 2014 dan hanya mengumumkan bahwa mereka melakukannya setelah repatriasi selesai.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mungkin merasakan masalah dengan upaya repatriasi Turki, mengusulkan tidak memakai pinjaman dolar dan mengganti pinjaman dengan emas dalam pertemuan G-20 pada April lalu.

Rusia tidak akan terhambat memulangkan emas apa pun karena cadangannya sudah ada di negara itu. Hampir dua pertiga stok logam mulia Rusia disimpan di bank sentral Rusia di Moskow, yang dijaga ketat.

Pada 2017, seorang jurnalis, Komsomolskaya Pravda, menjadi orang pertama yang melihat sekilas fasilitas penyimpanan Moskow, dengan deretan kontainer dan 20 batangan emas seberat 12-13 kilogram masing-masing yang disimpan di gudang seluas 17 ribu meter persegi.

Sisa emas Rusia disimpan di St. Petersburg, dan kota Ekaterinburg di daerah Ural Rusia.

Rusia berhasil masuk ke dalam lima negara induk emas pada Februari 2018, dan jika akuisisi saat ini berlanjut, Rusia akan mencapai tiga besar dalam waktu dekat. Dalam jangka panjang, negara ini dapat menduduki rekor era Soviet dengan 2.800 metrik ton emas pada 1941.

Rusia adalah salah satu penghasil emas terbesar di dunia. Lebih dari dua pertiga emas Rusia ditambang di wilayah Timur Jauh dan Siberia Amur, Khabarovsk, Magadan, Irkutsk, Krasnoyarsk, dan Yakutia. Sebagian besar sisanya ditambang di Ural, Karelia, dan Murmansk. Saat ini, ahli geologi memperkirakan Rusia memiliki sekitar 12.500 ton emas yang belum ditambang.



Minggu, 22 Juli 2018

INTUISI DAN KEKUATAN PEMIKIRAN SUPRA-RASIONAL

TransDimensi
#ReferensiSupra-rasional
           
oleh: Katy Walker Mejia
          Chris Mackey


Apakah kita terlalu menekankan pada rasionalitas daripada intuisi? Sistem pendidikan kita sangat menekankan pada pengembangan kapasitas kita untuk mengumpulkan data, menerapkan alasan dan menggunakan logika. Ini adalah sarana yang sangat berharga untuk memperoleh pengetahuan, tetapi pada umumnya kita kurang memperhatikan cara mengembangkan intuisi kita, bentuk lain dari pemahaman dan bimbingan.

Ini adalah tema yang mendasari film baru-baru ini, The Man Who Knew Infinity . Ini menceritakan kisah matematikawan India, Srinivasa Ramanujan yang bangkit dari kemiskinan dan ketidakjelasan untuk akhirnya diakui sebagai salah satu matematikawan terbesar abad terakhir. Namun, ketika dia tiba di Cambridge pada tahun 1914 atas undangan mentornya, GH Hardy, dia pada awalnya dipandang dengan skeptisisme ekstrim dan dihina oleh banyak teman-teman tradisionalnya.

Reaksi negatif mereka terhadap Ramanujan tidak terlalu didasarkan pada rasisme, karena keberatan mereka terhadap cara berpikirnya yang tidak biasa. Dia tidak bisa secara konvensional menjelaskan alasannya yang memungkinkan dia untuk memperoleh formula yang memecahkan masalah matematika kompleks. Dia tidak begitu peduli tentang mendemonstrasikan bukti-bukti konvensional untuk ekspresi matematikanya, karena ia merasa bahwa validitas mereka dapat ditunjukkan dengan cara lain.

Kebanyakan ahli matematika akan bekerja dengan menerapkan pemahaman mereka tentang berbagai konsep untuk membangun formula. Itu akan menjadi proses yang rasional. Sebaliknya, Ramanujan bekerja sebaliknya, menggambar dengan intuisi. Dia merasa bahwa dia telah menerima pemahamannya dari sesuatu di luar dirinya. Formula-formula itu pertama kali datang kepadanya, dan keakuratan dan signifikansi mereka sering terungkap kemudian. Ramanujan secara khusus mengaitkan pemahaman intuitifnya dengan seorang Dewi yang "menulis di lidahnya", kadang-kadang mengungkapkan solusi baginya dalam visi dan mimpi. Ahli matematika kontemporer, Ken Ono, menggambarkan Ramanujan sebagai lebih dari seorang penyair yang seorang pemecah masalah.

Secara mencolok, aplikasi dan makna potensial dari banyak formula Ramanujan adalah yang paling relevan untuk hal-hal yang hanya menjadi menarik setelah kematiannya. Sebagai contoh, ia merinci “fungsi mock-theta”, formula yang sangat kompleks yang relevan dengan pemahaman teori string saat ini dalam fisika, dan fenomena seperti lubang hitam.
Meskipun mengakui jenius Ramanujan dari korespondensi awal mereka, GH Hardy sendiri bingung oleh keengganan Ramanujan untuk menjelaskan temuannya menggunakan bukti konvensional. Tidak diragukan lagi kolaborasi mereka, yang membantu banyak bukti seperti itu untuk ditemukan, mengkonsolidasikan apresiasi dan kegunaan karya Ramanujan. Meskipun demikian, jelas bahwa Ramanujan telah menggunakan metode yang paling berharga yang tidak dihargai dan diterima dengan baik, meskipun itu mengarah pada solusi yang ditemukan bahwa Hardy dan yang lainnya percaya tidak dapat diturunkan dengan cara konvensional apa pun.

Sebagai seorang psikolog, saya telah menjadi sangat tertarik pada potensi intuisi yang kurang dikenal untuk memecahkan masalah atau mengatasi tantangan. Saya sekarang telah mendengar banyak contoh di mana orang lain bertindak berdasarkan intuisi yang menentang penjelasan rasional apa pun, dan sangat diuntungkan dengan melakukannya. Terkadang bahkan menyelamatkan nyawa mereka. Saya mendengar contoh-contoh seperti itu jauh lebih sering sekarang karena klien saya dan kenalan lain tahu bahwa saya telah menulis sebuah buku tentang sinkronisitas.

Ini adalah salah satu contoh. Seorang teman, Ross, menjelaskan bagaimana dia pernah bepergian dengan berjalan kaki di sepanjang jalan raya di Queensland dan memutuskan untuk tidur di satu sisi jalan, berteduh di bawah semak-semak. Segera setelah dia berbaring untuk tidur, dia memiliki dorongan yang kuat dan tak dapat dijelaskan untuk pindah ke sisi lain jalan. Dia awalnya agak enggan untuk melakukannya dalam kondisi berangin, karena tanah di sisi lain jalan raya lebih basah, tidak rata dan kurang terlindungi. Beberapa menit kemudian, sebuah mobil yang lewat berlari melewati jalan melalui semak-semak di mana dia telah berlindung dan kemudian kembali ke jalan lagi. Seolah-olah dia telah menerima pesan dari sesuatu di luar dirinya. Dia telah belajar untuk menanggapi pesan semacam itu sebelumnya. Jika dia mengabaikan dorongan intuisinya untuk bergerak sebagai irasional, dia hampir pasti tidak akan hidup untuk menceritakan kisahnya.

Proses berpikir Ross mungkin tidak tampak rasional, setidaknya dalam arti bisa dijelaskan dalam istilah akal atau logika. Tetapi ini tidak membuat pandangannya kurang valid. Juga tidak lebih dari rasional. Seperti Ramanujan, banyak wawasan intuitif Ross sebelumnya telah terbukti benar dalam cara yang luar biasa dan paling menguntungkan. Dia memiliki banyak cerita yang menggambarkan saat-saat ketika dia mengalami hasil yang menguntungkan dengan bertindak berdasarkan intuisi. Dalam banyak situasi seperti itu, hasil ini mungkin tidak dapat dicapai hanya melalui pemikiran rasional.

Untuk alasan ini, saya mengacu pada contoh kemampuan matematika Ramanujan dan intuisi menyelamatkan jiwa Ross sebagai mencerminkan "kekuatan pemikiran supra-rasional". Mereka tidak lebih irasional daripada yang rasional. Intuisi bukanlah bentuk pemikiran yang lebih rendah, tetapi hanya bentuk yang berbeda. Tidak diragukan lagi, seringkali penting untuk menerapkan alasan kami dalam memecahkan masalah. Ilmu pengetahuan dan pengetahuan formal di banyak bidang tidak mungkin akan maju sejauh mana pun tanpa disiplin seperti itu. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan intuisi, atau meremehkan mereka yang mengklaim menemukannya sangat berguna.

Dalam pandangan saya, bentuk pemahaman yang paling kuat akan sering menggunakan alasan dan intuisi pada saat yang bersamaan. Ini sebagian melibatkan menghargai pemikiran implisit, serta eksplisit kita. Tetapi kisah-kisah ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa orang mungkin secara intuitif memanfaatkan kesadaran yang ada di luar diri mereka. Kami tampaknya sangat bagus dalam mengembangkan pemikiran kami yang menggunakan otak kami seperti komputer. Saya pikir kita barangkali dalam tahap awal dalam hal belajar menggunakan pikiran kita sebagai penerima. Ini mungkin berhubungan dengan proses pencerahan. Sepertinya ada sedikit kehilangan dalam mengeksplorasi potensi ini lebih jauh - kekuatan pemikiran supra-rasional.

Dalam buku saya, Synchronicity: Memberdayakan hidup Anda dengan karunia kebetulan, saya menggambarkan banyak contoh manfaat menggambar pada intuisi yang mendalam. Mengenali potensi relevansi dan makna kebetulan yang luar biasa dalam hidup kita tampaknya menjadi cara yang sangat berguna untuk memasuki ranah intuitif yang mendalam. Dalam kehidupan saya sendiri, dan dalam banyak klien saya dan orang lain, ini adalah salah satu cara yang paling berguna untuk membantu memperjelas pengertian tujuan hidup dan makna kami. Sinkronisitas dapat menunjukkan jalan menuju takdir pribadi kita. Itu bisa membimbing kita menuju pencerahan.

*Chris Mackey* adalah Anggota Masyarakat Psikologi Australia dengan pengalaman 35 tahun sebagai seorang psikolog klinis dan konseling. Bukunya, Synchronicity: Memberdayakan hidup Anda dengan hadiah kebetulan, dirilis secara internasional oleh Watkins Publishing pada September 2015. Artikel-artikel tambahannya tentang sinkronisitas diposkan di www.synchronicityunwrapped.com.au.

http://thesyncmovie.com/2016/05/intuition-and-the-power-of-super-rational-thinking/


Sabtu, 21 Juli 2018

SUPRA-RASIONAL

(Refleksi 100 Hari WaG TransDimensi)

Seri-TD ✒#15: Marwah Daud Ibrahim

Supra-rasional, rasio plus
Kata *TransDimensi* yang jadi nama untuk group ini,  pertama kali saya pakai ketika tampil di ILC untuk menjelaskan fenomena yang kami saksikan dan  alami  di Wangkal.

Kata TransDimensi sendiri terinspirasi dari tulisan dua tokoh. Pertama tulisan Bung *Arman Oemar Saleh (AOS)* yang banyak membahas tentang *sains dan spiritualitas* di group dan di blog beliau.  Ketika pristiwa menggemparkan terjadi, ada tulisan  di Group Bung AOS yang membahas tentang 11 dimensi dan teori string.
Lihat:
https://transdimensi-marwah.blogspot.com/2018/07/dimensi-ke-11-menembus-alam-semesta_16.html?m=0

Kedua,  tulisan dari Bung *Safari ANS* yang banyak membahas harta Amanah. Saya kenal  beliau ketika saya masih di DPR-RI dan beliau sebagai wartawan LaTiVi. Tapi kemudian beberapa tahun  terakhir beliau fokus menelusuri kebenaran HAS (Harta Amanah Sukarno dan HAD (Harta Amanah  Dinasti). Bahkan beliau sampai  ke Hongkong,  Swiss, dan ke Amerika Serikat serta menemui tokoh Nusantara yang bisa behubungan dengan dimensi lain. Beliau banyak menulis   tentang harta Amanah dan   mengambil S-3 tentang "Komunikasi TransDimensi" di Unpad.
Lihat:
http://transdimensi-marwah.blogspot.com/2017/06/harta-amanah-soekarno-gunakan-komputer.html?m=0

Ilmu Allah yang dianugrahkan kpd Mas Kanjeng (MK) memang di luar nalar orang biasa. Kemampuan menghadirkan uang rupiah dan asing dalam bentuk lembaran,  brut, atau berpeti-peti, dari tidak ada menjadi ada, sulit dipercaya, tapi terjadi. Kemampuan memindahkan barang   dari satu tempat ke tempat lain,  dari  dimensi  satu ke  dimensi lain atau bahasa sainsnya  *Teleportasi,* sulit  dinalar,  tapi nyata.

Pristiwa ini berulang kali kami saksikan bersama puluhan,  ratusan bahkan ribuan santri yang ikut istighosyah.
Ketika menjelaskan tentang fenomena  MK ini saya memakai kata  proses *TransDimensi.*

Kosakata "gaib" sudah mendapatkan konotasi demikian negatif,  seolah-olah sesuatu yang buruk.  Sesuatu yang irrational. Sesuatu yang di luar nalar dan logika. Padahal kata "gaib"  berulang disebut dalam kitab suci Al Qur'an.

Apa yang kita tidak tahu atau tidak mengerti sejatinya adalah peristiwa "gaib"   (meminjam istilah Pak *Agus Mustofa).*  Tapi bisa jadi apa yang saat ini masih rahasia atau gaib,  tapi ilmu tentangnya bisa tersingkap di  waktu yad.

Misalnya saja, bagi orang  yang hidup 500 tahun lalu, mengirim pesan suara,  tulisan,  gambar dari jarak  jauh  adalah mustahil. Melihat kejadian dari jarak jauh adalah "tidak  mungkin." Sekarang dgn teknologi informasi,  kita bisa terhubung dengan siapa-siapa saja  dan di mana saja.  Ratusan juta orang di seluruh belahan bumi bisa serentak menonton pertandingan bola  yang sedang berlangsung di  Russia . Ketika TV dan internet belum ditemukan,  saat gelombang elektromagnetik  belum diketahui ini adalah fenomena *gaib*. Kita pasti  dianggap gila jika berani membicarakannya.

Boleh jadi pristiwa  TransDimensi yang kami alami dan saksikan di Wangkal, saat ini  masih dianggap gaib, dinilai irrational, tapi  suatu saat  bisa dijelaskan oleh  saintis melalui penelitian dan ilham dari Allah SWT.

Boleh jadi  penjelasan Bung Safari ANS bahwa Nusantara ini kaya raya dengan  Harta Amanah Dinasti (Kerajaan Nusantara) dan Harta Amanah Sukarno,  yang oleh masyarakat International  diyakini kebenarannya tapi  di Indonesia  justru sering di olok-olok dan disepelekan,  akan  terbukti dan mewujud.

Memang  fenomena  gaib dan  TransDimensi  ini sulit dinalar. Tapi Bagi kami, ini bukanlah sesuatu yang irrational tapi sejatinya adalah *suprarasional,* kata Pak Amaludin, dari Jabar.

Inilah yang menyebabkan kami,  di tengah guncangan,  tetap tegar untuk melanjutkan perjalanan. Dan melalui WaG *TransDimensi* kami mengajak Sahabat untuk berjalan  bersama merumuskan impian Nusantara Jaya,  atau setidaknya ikut memantau perjalanan  kami,  agar tetap di Jalan yang lurus.  Jalan  yang diberikan nikmat  bukan yang dimurkai dan tersesat. Jalan cahaya untuk jadikan  Indonesia Mercusuar Dunia.
AAMIIN YRA.  (Bersambung)
Sabtu, 21 Juli 2018/8 Dzulkaidah 1439 H.

Senin, 16 Juli 2018

Dimensi Ke 11 Menembus Alam Semesta

TransDimensi
#KajianSains. AOS




*Dimensi Ke 11 Menembus Alam Semesta*

Perkembangan ilmu pengetahuan memprediksikan bahwa alam semesta memiliki lebih dari tiga ruang dimensi, yang disebut  Dimensi Ke 11

*Teori String Quantum Modern* (Modern Quantum String Theories) menyatakan bahwa ada *sebelas dimensi di alam semesta*. Tetapi dimensi tambahan mungkin tertutupi di daerah yang sangat kecil (mikroskopis) atau berada di luar deteksi kita. Yang sering kita bayangkan bahwa di jagad raya ini hanya memiliki tiga dimensi, dan pendapat itu sebenarnya sudah dipatahkan sejak Einstein masih hidup.

Artikel kali ini akan menjelaskan teori Albert Einstein yang dikembangkan Ed Witten dari Princeton dan Paul Townsend dari Cambridge, menjadi Teori Terpadu yang dicari Einstein selama 40 tahun terakhir masa hidupnya.


Teori Einstein, Dasar Dimensi Ke 11


Dimensi merupakan atribut sebuah objek dan ruang. Kita tidak sadar bahwa secara fisik ‘mungkin’ sudah melakukan perjalanan disepanjang dimensi tersebut. Albert Einstein mengatakan bahwa ‘waktu’ merupakan faktor Dimensi ke 4. Sebuah objek dalam ruang memiliki garis waktu sendiri, jejak waktu ataupun sejarah, relatif terhadap yang lain.


Dimensi ke 4 tidak hanya dibayangkan atau diciptakan, selalu ada didepan kita tapi tidak pernah menyadari. Einstein membuktikan secara matematis bahwa jumlah ruang digabung dengan durasi waktu.


Dimensi ke 5 mungkin berkaitan dengan panas atau suhu, dan setiap objek dalam ruang yang memiliki suhu. Kita melakukan perjalanan melalui panas sepanjang waktu atau melalui ruang fisik, bumi terus bergerak melalui Zona Goldilocks yang beriklim ideal dan mengelilingi matahari. Ini merupakan hubungan secara matematis antara panas dan dimensi.

*Teori Superstring Mendekati Dimensi Ke 11*

Dimensi Ke 11 merupakan karakteristik ruang dan waktu yang memungkinan jawaban atas pertanyaan dalam Teori Superstring. Teori superstring melibatkan keberadaan 9 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu, jadi semua dimensi berjumlah 10. Dalam argumen ini hanya ada 3 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu, 6 dimensi lainnya merupakan ‘Compactified‘.


Teori Superstring menyatakan bahwa semua partikel elementer di alam semesta terdiri dari *getaran, objek dimensi dalam matematika yang disebut sebagai ‘string*’. Teori ini secara eksplisit tidak menyatakan asal usul string, hal ini dianggap sebagai Geometric Ideals. Setiap string memiliki panjang berkisar 10-35 meter dan sering berukuran lebih kecil dari diameter inti atom. Partikel subatomik tertentu (Hadron) terbuat dari *string yang bergetar dan berputar dengan kecepatan cahaya*. Sebuah Hadron tertentu mempunyai identitas unik, string berputar & bergetar sesuai dengan teori relativitas Einstein, dan frekuensi getaran sesuai dengan massa partikel.

*Teori Superstring* (teori string) mempunyai empat dasar kekuatan ‘fundamental alam’ yaitu *gravitasi, elektromagnetis, nuklir kuat dan nuklir lemah*. Semua materi merupakan manifestasi yang berbeda dari esensi tunggal.

Kekuatan alam tersebut membuat semua energi dan materi yang diduga terdiri dari bagian terkecil (seratus miliar lebih kecil dari inti atom), string yang bergetar berada dalam multi-dimensi (10 atau 26 dimensi) Hyperspace. Dimensi tambahan yang dianggap ‘Compactified’ berada di kantong kecil dalam ruang yang diamati. Getaran string tertentu dalam Multidimensi Hyperspace diperkirakan sesuai dengan partikel yang membentuk dasar dari semua materi dan energi yang ada.



Ilustrasi Dimensi ke 11 / Credit: Scienceblogs.com


Ada lima versi berbeda tentang teori Superstring yang menjelaskan cara kerja partikel *subatomik*. Beberapa fisikawan menyebutkan bahwa ada 11 dimensi, enam dimensi ‘Compactified’ yang secara tidak langsung diamati. Teori Superstring memasukkan dimensi ke 11kedalamnya, teori ini juga disebut Teori M (M-theory)atau Theory Of Everything (TOE).


Teori M (M Theory) Kunci Dimensi Ke 11

M-Theory (singkatan teori Magic, Mystery, Matrix)merupakan adaptasi teori Superstring yang dikembangkan Ed Witten dari Princeton dan Paul Townsend dari Cambridge. Versi Townsend dan Witten berpotensi menjadi teori terpadu yang dicari Einstein selama 40 tahun terakhir. Teori M bisa membuka rahasia alam, memungkinkan teknologi masa depan, pencarian sumber daya baru, dan perjalanan waktu.

Teori ‘M’ akan melengkapi aspek yang tidak sesuai dari teori Relativitas dan teori Quantum untuk menjelaskan sifat dan perilaku semua materi dan energi .

Lipatan ruang mempengaruhi semua hal (sekalipun benda mati), ide matematika Archimedes Screw dan Fibonacci Spiral menemukan ‘lengkungan’ yang berfungsi sebagai Spiral dan Helix. Anomali Spiral pernah terjadi di langit malam Norwegia tahun 2009, sebuah cahaya misteri berputar dengan kecepatan luar biasa. Lipatan ruang merupakan asal usul semua ciptaan, dari Spin Quantum Vacuum membentuk spiral galaksi dan singularitas lubang hitam.


Kita masih ingat tanggal 11 November 2011 (11-11-11) yang diidentifikasi sebagai tanggal mistis. Uri Geller, seorang pe-sulap menyatakan bahwa seseorang akan mampu mengakses dimensi ke 11 pada hari tersebut. Cobalah mengingat suatu hal yang berbeda dari hari-hari biasanya, apakah masing-masing dari kita pernah memasuki Dimensi ke 11 pada tanggal itu?


Inti Artikel :

teori alam semesta quantum, teori quantum, quantum dimensi, dimensi di alam semesta, dimensi alam semesta, dimensi alam, teori alam semesta kuantum, teori alam semesta, teori 11 dimensi, teori - teori alam semesta quantum, sekarang kita berada di dimensi berapa, teori jagad raya quantum, teori jagat raya menurut teori alam semesta quantum, teori kuantum vacum, teori relativitas albert einstein tentang frekuensi, teori semesta quantum, teori string, teori superstring, teori tentang dimensi ruang, sejarah memiliki dimensi ruang,

Seterusnya di Blog AOS:

0https://blog-aos.blogspot.com/2012/10/dimensi-ke-11-menembus-alam-semesta.html?m=0



Minggu, 15 Juli 2018

BELAJAR MISTERI NABI KHIDIR


Sedang Nabi  Musa  AS  masih  harus belajar rahasia diabalik suatu kejadian.  Sedang Nabi Musa AS masih dilatih untuk bersabar mengikuti proses.
Mari berendah hati untuk belajar, mendengar, menyimak dan mengikuti proses perubahan peradaban.
(Mdi-TD/Senin 16.7.18

Rabu, 11 Juli 2018

CAHAYA BARU

(Refleksi 100 Hari WaG TransDimensi)


Seri-TD ✒#14: Marwah Daud Ibrahim



Dini hari 23 Maret 2018, sesuai janji, saya membuat group WA dengan anggota awal  9 orang. Semuanya  adalah peserta pertemuan di Rektorat Nurul Jadid, terkhusus yang bertanya dan memberi tanggapan, yang nama dan nomornya diberikan kpd saya  usai acara.

Menariknya, garis besar pertanyaan yang muncul dalam dialog, sejatinya adalah pertanyaan yang juga merupakan pergumulan pikiran saya sejak mengenal Mas Kanjeng. Sebagian besar sudah terjawab dalam perjalanan waktu. Sebagiannya lagi  masih memerlukan sahabat seperjalanan dari beragam latar belakang untuk ikut menjawabnya.

Pertanyaan berkisar tiga hal. Pertama, apakah memang kemampuan menghadirkan (mengteleportasi) uang, emas dll  itu nyata atau sekadar sulap atau tipuan. Pertanyaan ini juga muncul  waktu ILC membahas ttg MK. Bung Akbar Faisal menyimpulkan bahwa  ini adalah penipuan sehingga meminta saya "kembali" ke jalan benar. Sebaliknya Pak Permadi  di ILC dan di beberapa kali pertemuan dgn saya setelah itu menyatakan, benar. Faktanya memang ada manusia  yang diberikan kemampuan khusus seperti itu.

Pertanyaan lanjutannya adalah, kalau memang Mas Kanjeng bisa mengadakan uang sebanyak itu.  Uang itu dari gudang mana atau dimensi? Bagaimana  caranya menghadirkannya? Untuk siapa dan untuk apa? Apakah tidak melanggar UU Bank Indonesia, yang memberikan kewenangan cetak uang hanya kepda Bank sentral, seperti yg disampaikan oleh Pak Benny K. Harman dan Pak Mahfud MD di ILC.

Ketiga, apakah ada hubungannya dengan kebangkitan Kerajaan/Kesultanan Nusantara dikaitkan dgn anugerah gelar Sri Raja Prabu Rajasanagara kpd Beliau sebelumnya. Apa kaitannya dengan kolateral global?

Peserta pertemuan berpendapat bahwa kemampuan seperti yang saya saksikan dan alami di "Wangkal" di kalangan masyarakat pesantren Jatim bukan sesuatu yang aneh. Fenomena seperti  ini nyata. Walaupun jumlahnya terbatas. Memang ada  orang yang Allah beri ilmu dan kelebihan khusus seperti itu. Yang membuat fenomena menjadi tidak biasa, adalah kehadiran Ibu Marwah-- tammatan S-3 dari Amerika, cendekiawan Muslim yang tulisannya pernah kami baca di Ulumul Qur'an -- di sana. Umumnya  masyarakat ilmiah,  berfokus di tataran empiris, logika dan syariat. Seperti juga kami di lembaga pendidikan ini. Untuk itu kami juga tidak dalam kapasitas  memberi penilaian, tapi  tentu kita bisa saling silaturrahim dan melakukan "pencarian kebenaran"  bersama. Dan ada alumni kami yang memimpin pesantren di Tuban, wilayah sekitar Sunan Bonang yang bisa  berdialog banyak dengan Ibu. Ini sudah di tataran ma'rifat dan hakekat. Sudah masukkan Kajian Tasawuf. "

Sikap santun dan rasa ingin tahu yang tulus perserta forum hari itu memberi persfektif baru kpd saya.

Sejak selesai  tampil  di ILC  akhir 2016, atas  saran  banyak teman dan pertimbangan pribadi,  saya memutuskan untuk "diam." Padahal,  waktu itu masih banyak permintaan wawancara ekslusif setelah termasuk dari  Mata Najwa dan Hitam Putih. Semua saya tolak.

Sudah hampir dua tahun saya  dkk diam. Apakah saatnya  sudah datang untuk bicara. Untuk bersama komunitas Pencinta Nusantara untuk bersama "Menyingkap Kebenaran."

Ya...saatnya kembali membuka dialog tentang Nusantara Jaya, Mercusuar Dunia dan fenomena  "ajaib" yang kami alami di Wangkal dan di banyak titik di Nusantara? Setidaknya terbatas antar teman group WA dulu.

"Saya pun istikharah, jika ini sudah waktunya, mohon mudahkan dan Berkahi ya... Allah." Alhamdulilah signal positif.

Dengan niat untuk berbagi, tabayyun dan saling memberi dan menerima masukan antar sahabat, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim.
Saya pun membuat group baru dan memberinya nama  TransDimensi.

Terima kasih Nurul Jadid (yang berarti Cahaya Baru) yang sungguh telah memicu saya untuk kembali berkomuniasi dgn Dunia.
Semoga dialog  dalam group in menjadi Cahaya Baru bagi Indonesia. Saatnya
Fajar peradaban baru, yang dipandu wahyu Ilahi menyingsing di  Nusantara tercinta.
Aaminn  YRA.
 (Bersambung).

(Wangkal,  27 Syawwal 1439 H//Rabu 11 Juli 2018).

Kamis, 05 Juli 2018

Teleportasi Kuantum Itu Nyata



Bepergian dengan pesawat, mengirim kata, gambar, suara dalam sekejap dengan HP sekarang adalah fenomena biasanya.
Puluhan apalagi ratusan tahun masih dianggap suatu yang mustahil.

Teleportasi di masa depan menjadi sesuatu fenomena biasa.
Manusia atau benda bisa pindah tempat dalam sekejap tanpa alat transportasi?

Saintis sekarang sibuk mencari tahu bagaimana caranya.

Segenap ilmu bersumber dariNya. Akankah ilmu "Teleportasi" disingkap kpd manusia. Akankah perjalanan TransDimensi menjadi  sesuatu yang biasa spt perjalanan lintas kota dan lintas benua saat uniform.

(Mdi-TD/5.7.18)

https://youtu.be/yb38jozeDOs


[9:53 04/07/2018] TD Boy Hasid: Semua ada jalannya. Sejak dulu orang orang terpilih telah melakukannya

Pondok Pesantren Nurul Jadid



Pondok Pesantren Nurul Jadid memadukan IMTAQ  dan IPTEK.  Selain pelajaran Al Qur'an,  bahasa Arab Dan ilmu keagamaan lainnya juga diberikan  pelajaran bahasa Mandarin Dan Jepang.

Pola pendidikan seperti ini,  salah satu alasan  membuatnya kita  optimis dan yakin Nusantara akan jaya.
(Mdi-TD// 5.7.18).


#KajianTD - SDM
#NusantaraJaya
#MercusuarDunia
#PeradabanDipanduWahyu




Rabu, 04 Juli 2018

BERAWAL DARI RING TONE

(Refleksi 100 Hari TransDimensi)


Seri-TD ✒#12: Marwah Daud Ibrahim

Hari  ini  Rabu, 4 Juli 2018, 20 Syawwal 1439 H, tepat 100 hari WaG TransDimensi dibuat.

Semua terjadi dengan tiba-tiba,  tanpa rencana. Diawali oleh sebuah pristiwa menarik,  yaitu bunyi ring tone HP seorang kawan.

Pagi itu tgl 22 Maret 2018, Pak AW datang mengajak saya melanjutkan program silaturahim. Bersama PAK Nrt,  beberapa hari sebelumnya kami memang melakukan silaturahim dgn sahabat yang mukim di wilayah sekitar Wangkal.

Pagi itu -- berbeda dgn sebelumnya yang biasanya cukup doa dalam hati -- menjelang  naik mobil saya berdoa dgn suara agak keras: Ya... Allah perjalankan kami ke jalan terbaik menurutMu dan pertemukan kami dengan orang terbaik menurutMu  untuk Kami temui hari ini. Ya... Allah, mohon mudahkan dan ridhoi perjalanan dan urusan kami. Bismillahi tawakkaltu alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billah.

Baru beberapa menit perjalanan HP Pak AW bunyi terus, dengan Ring Tone Mars Nurul Jadid:

🎼"Rasa terima  kasih kami Nurul Jadid...
Ya...Allah
Ya... Tuhan  kami
Beri  Kejayaan
Nurul Jadid... "🎼

Saya pun bertanya apa itu Nurul Jadid. Di jawab: "Pesantren di Paiton, tempat saya dulu belajar. Pesantren besar yang lengkap dari PAUD sampai Universitas. Sempat ada  hubungan dgn ICMI dan Pak Habibie.  Rektornya Sekarang, pernah di DPR RI. Mungkin Ibu  kenal."

Kami tiba-tiba sepakat untuk kontak Pak Rektor Alhamdulillah  lansung nyambung. Saya sampaikan kpd beliau bahwa saya ada di sekitar Paiton. Dan ingin silaturahim.  Beliau tanya kapan saya tiba dari Jkt? Saya jawab akhir-akhir ini saya banyak mukim di Jatim.

Beliau pun mengundang kami ke Kampus jam 14.00 siang itu, karena paginya masih ada urusan di Jember. (Bersambung)


Ringtone Mars Nurul Jadid:


#NusantaraJaya45
#MercusuarDunia
#PeradabanDipanduWahyu

JEMBATAN PERSAHABATAN

(Refleksi 100 Hari WaG TransDimensi)


Seri-TD ✒#13: Marwah Daud Ibrahim


Jam 14.00 sesuai janji,  kami tiba di  gedung Rektorat Universitas Nurul Jadid, Paiton dan  langsung diajak  masuk  ke ruang pertemuan.  Ternyata  in focus sudah on,  kamera  dan sound system dalam kondisi siap. Sejumlah pimpinan Universitas dan  pengurus  Yayasan sudah  duduk.

Terus terang saya cukup kaget. Ekspektasi saya hanya akan bertemu terbatas dgn Pak Rektor dan tidak menyangka akan ada forum "formal." Inilah forum pertama yang saya isi  sejak Peristiwa 22 September 2016 yang menghebohkan.

Ketika dipersilahkan bicara, saya berdoa,  Ya Allah bimbing, tuntun dan ilhami saya  untuk  menyampaikan apa  yang menurutMu tepat untuk saya sampaikan.

Ternyata thema  sekitar NusantaraJaya, di mana Indonesia akan menjadi Mercusuar  Dunia, memimpin peradaban baru  yang muncul di benak saya.

Saya pun menyampaikan: "Tidak peduli bagaimana gelapnya kondisi Indonesia saat ini,  menurut pandangan kita,  yakinlah fajar kebangkitan peradaban baru akan menyingsing dari negeri ini."

Banyak indikasi dan tanda-tanda yang membuat saya yakin dan optimis. Salah satu  di antaranya adalah fenomena TransDimensi yang saya saksikan dan alami di Wangkal. Itu Sebabnya saya memutuskan untuk tetap menjadi Ketua Yayasan Keraton Kesultanan Sri Raja Prabu Rajasanagara. Yayasan  yang didirikan setelah  upacara Jumenengan MK  oleh AKKI (Asosiasi Keraton Kesultanan  Indonesia).

Keyakinan itupun  membuat saya lebih banyak mukim  di   Jawa Timur. Meninggalkan semua tugas dan kegiatan professional dan sosial bertaraf national di Jkt.

Saya sampaikan juga aktivitas rutin di Kami Di Wangkal: Sholat berjamaah 5 waktu,  istighosyah, dan khataman Al Qur'an, membuat  pendataan potensi santri dan memetakan keunggulan daerah. Serta membuatnya beragam model program untuk pemberdayaan masyarakat. Seperti pengadaan air bersih, pemberian benih ikan, pembuatan taman bunga serta  kebun buah dan sayuran.

Saya kaget ketika dalam dialog, gambaran dan citra  ttg kami sangat  berbeda dgn kenyataan.  Sama seperti berita negatif  yang  digambarkan oleh media melalui dan pemberitaan yang heboh.

Sebaliknya saya pun kaget karena walaupun sudah tahunan bolak balik dan bahkan kini mukim di Wangkal, yang hanya beberapa  menit  dari Paiton tapi saya belum kenal dgn Nurul  Jadid   yang ternyata sangat luar biasa. Apa yang dicanangkan Pak Prof B.J. Habibie di ICMI agar memadukan IMTAQ dan IPTEK membumi di lembaga pendidikan  ini.  Al Qur'an,  ilmu Agama dipadukan dgn sains modern.  Bahkan selain  bahasa Arab, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin juga diajarkan di sini.

Tanya jawab cukup seru. Tapi karena waktu jelang magrib, kami sepakat untuk lanjutkan dialog  dan membangun jembatan persahabatan melalui Group  WA.
(Wangkal, Kamis  21 Syawwal// 4 Juli  2018)
(Bersambung)