Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh jaksa kpd saya sbg saksi di PN Kraksaan adalah: "Kalau memang Sdr. Taat (panggilan resmi YM dlm persidangan) memiliki banyak uang spt kelihatan di youtube, kenapa masih butuh dana dari santrinya?"
Pertanyaan yg sama muncul dari media dan dari tokoh masyarakat, bahkan dari santri sendiri.
Saya jawab sbgm yg saya fahami bahwa: "Dana yang pernah diperlihatkan kpd santri adalah untuk kemaslahatan umat, yang belum bisa dipakai, bahkan pun oleh Mas Kanjeng sendiri."
YM Nyai Ratu Rahmah Hidayati pernah menyampaikan kpd kami bahwa pernah Mas Kanjeng, karena keperluan sangat mendesak, memakai beberapa lembar dana proses, dan beliau setelah itu sakit parah lk 40 hari.
Pernah juga seorang santri -- yg kebetulan Kiyai -- meminta dana untuk umroh, oleh MK disarankan untuk bersabar dulu. Tapi santri tsb memaksa dan mengatakan siap untuk menanggung rezikonya. Santri tsb pun diberi dana oleh MK dan dipakai berangkat umroh ... dan santri tsb wafat di Tanah Suci.
Ya... Dana yang diperlihatkan dgn ilmu dari Maha Guru, dan atas izin Allah SWT, spt yg selalu beliau ingatkan, adalah untuk kemaslahatan umat. Dana untuk menjadikan Indonesia dan Nusantara sbg Mercusuar dunia.
Adapun dana dari santri dlm bentuk sumbangan, Sadaqah atau mahar adalah untuk memenuhi persyaratan sukses. Baik itu untuk keperluan sarana dan prasarana Padepokan, untuk keperluan rutin dan kebutuhan "khusus," yg hanya beliau dan Maha Guru yang tahu.
Santri pilihan adalah orang yg rela berjuang dgn harta dan nyawa SEBELUM kesuksesan. Saksi terseleksi adalah santri yang jujur dan amanah SETELAH kesuksesan. Santri yg tidak akan mengambil selembarpun dana yang bukan haknya.
Pertanyaan yg muncul: "Lalu kapan dana yg begitu banyak bisa dipakai?" Jawabnya adalah "InsyaaAllah Kalau Padepokan sudah sukses"? "Lalu kapan terjadi kesuksesan?."
Jawabnya: "Kesuksesan" Alhamdulillah sudah lama siap, tinggal proses dan menyiapkan "keselamatan." Baik itu penataan internal santri maupun penataan eksternal. Termasuk proses persiapan masyarakat (al. masyarakat adat, keluarga besar Kerajaan dan Kesultanan). Serta persiapan aparat pemerintah (sipil dan militer) dari tingkat desa sampai tingkat pusat, agar faham ttg peran kunci Padepokan Dimas Kanjeng.
"Ironi ya, uang kita banyak... Tapi belum bisa dipakai untuk menutup keperluan yg cukup banyak. Tapi sabar ya... Ini proses menguji kesabaran kita dan cara Maha Guru menyeleksi santri yang betul- betul setia dan militan." Kata YM beberapa waktu lalu.
Kalau masih ada yang berkata: "MK kan punya banyak duit, kenapa masih perlu dana dari santri ? Atau berkata " Kalau ada keperluan urgen.... Pakai saja dana yg sdh ada itu... atau Percepat saja kesuksesan....!"
Itu berarti orang tsb belum faham padepokan.
Bagi yang faham akan berkata: "Kami bukan hanya ingin "Sukses" tapi juga ingin "Selamat" dunia akhirat.
Dan untuk "kesuksesan" dan "keselamatan" itulah kami terus dan tetap setia berjuang membantu memenuhi syarat yang diperlukan YM. Bukan hanya dgn kata-kata tapi dgn bukti nyata."
GERAKAN SADAQAH TALI ASIH -PDK, yg digagas dan dikelola serta didukung santri, semoga menjadi salah satu jalan untuk buktikan bahwa "Kita" adalah bagian dari Santri Setia dan Militan itu."
Semoga Allah SWT takdirkan kita untuk mendampingi dan mengawal YM menyambut terbitnya Fajar Kebangkitan Peradaban baru... Yang insyaaAllah segera terbit.
Aaamin YRA.-
Salam Nusantara Jaya.
Salam Mercusuar Dunia.
mdi.marwah@gmail.com
Waru, Sabtu 1 April 2017
Jam 05:32.